1. Pengertian Kelompok
Kelompok
dapat diartikan sejumlah orang yg terlibat dalam interaksi pada suatu
pertemuan tatap muka, di mana setiap anggota mendapat kesan yg jelas, sehingga
seseorang baik di saat timbul pertanyaan maupun sesudahnya dpt memberikan tanggapan
kepada yang lainnya.
Menurut ADLER
& RODMAN, Kelompok
adalah sekumpulan kecil orang yg saling berinteraksi, biasanya tatap muka dlm
waktu yg lama guna mencapai tujuan tertentu. Ada 4 elemen kelompok
yaitu: interaksi, waktu, ukuran, tujuan.
2. Karakteristik Kelompok
Karakteristik
Kelompok (Sorsyth, 1979), yaitu:
1.
Interaksi → Fisik, verbal, nonverbal, emosional
2.
Struktur → Pola hubungan yang stabil diantara anggota
-
Role yang telah diharapkan dan seseorang yang telah menduduki
-
Norma : Aturan yang mengidentifikasi atau mendeskripsikan perilaku yang tepat
-
Relasi antar anggota
3.
Tujuan
-
Intrinsik
-
Ekstrinsik (tujuan bersama):
a.
Faktor pemersatu paling kuat (ex: olah raga)
b.
Memotivasi perilaku tertentu sehingga tujuan tercapai
4.
Groupness → entitavity (kesatuan) : Tingkat dimana kesatuan kekuatan
tunggal
menyatu
5.
Ketergantungan Dinamis
3. Tahapan Pembentukan Kelompok
Tahap-tahap
Pembentukan Kelompok
Model
pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman pada
1965.
Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik
dan
menghasilkan banyak ide-ide lain setelah konsep ini dicetuskan.
Teori
ini memfokuskan pada cara suatu kelompok menghadapi suatu tugas mulai dari
awal
pembentukan kelompok hingga proyek selesai.
Selanjutnya
Tuckman menambahkan tahap kelima yaitu adjourning dan transforming
untuk
melengkapi teori ini.
Tahap
1 – Forming
Pada
tahap ini, kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok
cenderung
untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka
belum
saling mengenal dan belum bisa saling percaya. Waktu banyak dihabiskan untuk
merencanakan,
mengumpulkan infomasi dan mendekatkan diri satu sama lain.
Tahap
2 – Storming
Pada
tahap ini kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas
yang
mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah apa yang harus
merka
selesaikan, bagaimana fungsi mereka masing-masing dan model kepemimpinan
seperti
apa yang dapat mereka terima. Anggota kelompok saling terbuka dan
mengkonfrontasikan
ide-ide dan perspektif mereka masing-masing.
Pada
beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula beberapa
kelompok
yang mandek pada tahap ini.
Tahap
storming sangatlah penting untuk perkembangan suatu kelompok. Tahap ini bisa
saja
menyakitkan bagi anggota kelompok yang menghindari konflik. Anggota kelompok
harus
memiliki toleransi terhadap perbedaan yang ada.
Tahap
3 – Norming
Terdapat
kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung
jawab
telah jelas. Kelompok mulai menemukan haromoni seiring dengan kesepakatan
yang
mereka buat mengenai aturan-aturan dan nilai-nilai yang digunakan.
Pada
tahap ini, anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring
dengan
mereka melihat kontribusi penting masing-masing anggota untuk kelmpok.
Tahap
4 – Performing
Kelompok
pada tahap ini dapat berfungsi dalam menyelesaikan pekerjaan dengan
lancar
dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota
kelompok
saling tergantung satu sama lainnya dan mereka saling respek dalam
berkomunikasi.
Supervisor
dari kelompok ini bersifat partisipatif. Keputusan penting justru banyak
diambil
oleh kelompok.
Tahap
5 – Adjourning dan Transforming
Ini
adalah tahap yang terakhir dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan
diri.
Kelompok bisa saja kembali pada tahap manapun ketika mereka mengalami
perubahan
(transforming). Misalnya jika ada review mengenai goal ataupun ada
perubahan
anggota kelompok.
Keunggulan
dari teori ini adalah menjadi suatu pedoman dalam pembentukan suatu
Contoh
kerjasama dalam organisasi
4.
Koperasi
Koperasi adalah asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip Koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya yang rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya. Koperasi bertujuan untuk menjadikan kondisi sosial dan ekonomi anggotanya lebih baik dibandingkan sebelum bergabung dengan Koperasi.
Koperasi adalah asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip Koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya yang rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya. Koperasi bertujuan untuk menjadikan kondisi sosial dan ekonomi anggotanya lebih baik dibandingkan sebelum bergabung dengan Koperasi.
Tipe
Organisasi Fungsional
KELEBIHAN
1.
Profesionalisme atau keahlian yang lebih
Karena
setiap management hanya menangani satu bidang saja, sehingga memunculkan
orang-orang yang kompeten dibidangya masing-masing. hal ini menjadi salah satu
faktor bagaimana masing-masing divisi berjalan sesuai dengan program yang telah
direncanakan.
2.
Perusahaan Lebih Produktif
Dengan
struktur kerja yang baik menyebabkan para pekerja bekerja dengan giat guna
mencapai hasil yang baik.
3.
Memunculkan Inovasi
Bagitu
banyak orang-orang yang kompeten dibidang masing-masing, menimbulkan
kreativitas, ide-ide serta inovasi sehingga perusahan tidak berjalan ditempat
dan varietas kerja pun makin beragam.
4.
Perusahaan lebih Berkembang dan maju
Dengan
banyaknya inovasi yang muncul maka perusahaan pun akan cepat berkembang dengan
mengatur setiap tujuan-tujuan yang diharapkan dapat memajukan perusahaan.
KELEMAHAN
1.
Karena banyak orang yang ahli dan kompeten dibidangnya maka muncul
konflik-konflik baik secara vertikal maupun horizontal, Tidak jarang
terjadi gesekan-gesekan opini dan ide dimasing-masing bidang yang dapat
menganggu stabilitas perusahaan.
2.
Sulit mengontrol perusahaan karena banyaknya bidang, divisi, serta
ilmuwan-ilmuwan di masing-masing bidang. sehingga harus merekrut dewan
pengawas ditiap bidang.
3.
Penympangan-penympangan menjadi sulit terlacak dan lebih sering terjadi yang
dapat merugikan perusahaan. banyaknya bidang yang harus dicontrol menyebabkan
lemahnya pengawasan.
4.
muncul persaingan yang tidak sehat karena masing-masing individu merasa ahli
dan berperan dalam perusahaan.
http://rifqitkj.blogspot.com/2013/11/macam-macam-organisasi-kerja-sama.html http://hellmie.wordpress.com/2009/12/29/kelebihan-dan-kelemahan-struktur-organisasi-fungsional/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar