1. Penalaran
Penalaran adalah suatu proses berfikir yang logis
dengan berusaha menghubungkan fakta menjadi suatu kesimpulan.Untuk dapat
bernalar kita harus mengenal fakta dengan baik.
a. Proposisi
Dalam proses penalaran, kita
menghubungkan fakta-fakta. Hubungan itu diungkapkan dalam bentuk kalimat
pernyataan/kalimat berita.maka dari itu proposisi adalah kalimat yang berisi
pernyataan tentang hubungan fakta fakta.
b. Inferensi
dan Implikasi
Inferensi adalah pendapat atau
kesimpulan yang merupakan hasil penilian, pertimbangan , dan keyakinan
seseorang tentang fakta.
contoh: Tabrakan truk itu disebabkan
oleh pemngemudi truk yang ugal-ugalan.
Untuk membuktikan kesimpulan pada
contoh benar kita dapat melakukan:
-
Membuktikan bahwa peristiwa tersebut
benar.
-
Menilai proses yang digunakan untuk
kesimpulan.
-
Jika kesimpulan berbeda, dpat melalui
penyeleasian masalah melalui hukum, yang secara ilmiah diacu dari refrensi.
Implikasi adalah ucapan
atau pernyataan tentang fakta, tanpa mempertimbangkan pendapat tentang fakta
tersebut.
Contoh: tadi sore terjadi
perampokan dibekasi.
Untuk menguji kebenarannya perlu diadakan
pengujian terhadap fakta sebagai sesuatu yang benar ada dan terjadi senyara
nyata dan dapat diukur.
c. Wujud
Evidensi
Evidensi adalah semua fakta yang ada,
yang dihubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu.
d. Cara
Menguji Data
Untuk menguji sebuah data kita dapat
menggunakan beberapa cara, yaitu:
-
Observasi
-
Kesaksian
-
Autoritas
e. Cara
menguji fakta
Untuk menguji fakta harus ada subuah penilaian, dari penialain
tersebut maka dapat menggunakan fakta tersebut untuk memperluat kesimpulan yang
diambil.
f. Cara menilai Autorisasi
Untuk menilai suatu autoritasi dapat menggunakan:
-
Tidak mengandung prasangka
-
Pengalaman dan pendidikan autoritas
-
Kemashuran dan preside
-
Khorensi dengan kemajuan
2. Paraghrap Deduktif
Paragraph deduktif adalah kalimat utama(berupa
pernyataan) terletak diawal, selanjutnya diikuti dengan kalimat-kalimat
penjelas.
a. Silogisme
Kategorial
Silogisme Kategorial adalah silogisme
yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung
silogisme dibedakan menjadi premis mayor dan premis minor.
Contoh:
Semua
tumbuhan membutuhkan air.
Akasia
adalah tumbuhan .
Akasia
membutuhkan air.
b. Silogisme
Hipotetik
Silogisme hipotetik adalah argument yang
premis mayornya berupa hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi
katagorik.
Contoh:
Jika
hujan saya naik becak.
Sekarang
hujan.
Saya
naik becak.
c. Silogisme Alternatif
Silogisme alternative adalah silogisme yang terdiri atas premis
mayor berupa alternative.
Contoh:
Bapak wakwaw berada
di Jonggol atau Bekasi.
Bapak wakwaw
berada di Jonggol.
Jadi, Bapak
wakwaw tidak berada di Bekasi.
d. Entimen
Silogisme yang jarang ditemukan dala mkehidupan sehari-hari.yang
dikemukakan hanya minor dan kesimpulan.
Contoh:
Anda telah memenangkan rejeki kaget, karna itu Anda berhak
menerima hadiah.
3.
Paragraph Induktif
Paragraph
Induktif adalah paragraph utamanya berada dibagian akhir.
a. Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang mengandalkan beberapa
pernyataan yang mempunyai sifat terttentu untuk mendapat kesimpulan yang
bersifat umum.
b. Analogi
Analogi adalah proses berpikir untuk menarik
kesimpulan/inferensi tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan beberapa
gejala khusus lain yang memiliki sifat-sifat/ciri-ciri esensial penting yang
brsamaan.
c. Sebab – Akibat
Prinsip umum hubungan sebab akibat menyatakan bahwa semua
persitiwa harus ada penyebabnya.
Daftar Pustaka:
-
Minto Rahayu”Bahasa Indonesia Di Perguruan Tinggi Negri”.
Penerbit:PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
-
Keraf, Gorys. “Argumentasi dan Narasi”. Penerbit:PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.
-
BAHASA INDONESIA 2 SMA kelas XI – Halaman 9.
-
PELJ.BHS&SASTRA INDONESIA SMA/MA kelas XII
Tidak ada komentar:
Posting Komentar